Minggu, 27 Mei 2012

APA ITU MIX DESIGN ?


Definisi
MIX DESIGN dapat didefinisikan sebagai proses merancang dan memilih bahan yang cocok dan menentukan proporsi relatif dengan tujuan memproduksi beton dengan kekuatan tertentu, daya tahan tertentu dan se ekonomis mungkin.

Rancangan campuran beton bukanlah tugas sederhana karena sifat yang sangat beragam dari material penyusunnya, kondisi yang ada di tempat kerja, khususnya kondisi eksposur, dan kondisi yang dituntut untuk pekerjaan tertentu.

Desain Campuran Beton membutuhkan pengetahuan lengkap dari berbagai properti bahan bahan penyusunnya,  Ini membuat tugas perencanaan campuran yang lebih kompleks dan sulit. Desain campuran beton tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang sifat material dan sifat beton dalam kondisi plastik tetapi juga membutuhkan pengetahuan yang lebih luas dan pengalaman dari perkerasan. Bahkan proporsi bahan beton di laboratorium memerlukan penyesuaian modifikasi dan kembali disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Dengan pemahaman yang lebih baik dari sifat, beton ini menjadi bahan yang lebih tepat daripada di masa lalu. Perancang Struktur menentukan kekuatan minimum tertentu dari desain campuran beton dengan pengetahuan bahan, kondisi lokasi dan standar pengawasan yang tersedia pada tempat kerja untuk mencapai kekuatan minimum dan daya tahan yang baik.

Selanjutnya, site engineer  diharuskan membuat beton di lokasi, mengikuti parameter yang disarankan oleh desainer campuran untuk mencapai kekuatan yang ditentukan oleh insinyur struktur. Dalam beberapa kasus, site engineer mungkin diperlukan untuk sedikit memodifikasi proporsi campuran yang diberikan oleh perancang campuran. Dia juga membuat kubus atau silinder dalam jumlah yang cukup dan menguji mereka untuk mengkonfirmasikan pencapaian kekuatan minimum spesifikasi. Perancang campuran sebelumnya mungkin telah membuat kubus percobaan dengan bahan yang representatif untuk sampai pada nilai standar atau koevisien variasi untuk digunakan dalam perencanaan campuran.

American Concrete Institute Method of Mix Design 11.3 (ACI Concrete Mix Desain)

Medode proporsi pertama kali diterbitkan pada 1944 oleh komite ACI 613. Pada tahun 1954 metode ini direvisi, antara modivikasi lainnya, penggunaan udara. Pada tahun 1970, metode perencanaan campuran ACI menjadi tanggung jawab komite ACI 211. Sekarang kita akan berurusan dengan metode Komite terbaru ACI 211,1.
Ini memiliki keuntungan dari kesederhanaan dalam hal itu:
1.       Berlaku sama baik
2.       Dengan prosedur yang kurang lebih identik dengan agregat halus dan kasar
3.       Untuk agregat berbobot biasa atau tak biasa
4.       Untuk faktor udara yang dimasukkan atau tak dimasukkan

Sabtu, 26 Mei 2012

MEMBUAT AIR MANCUR ABADI TANPA POMPA LISTRIK


Sebuah air mancur di taman dengan suara gemericik merupakan sebuah pemandangan yang dapat menciptakan suasana damai penuh ketenangan dalam sebuah rumah. Berbagai tipe air mancur dapat dibuat dengan sistem pompa listrik yang banyak dijual dipasaran sehingga dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan selera akan hadirnya sebuah tetesan air di kolam taman. Dibalik kemudahan tersebut mari kita coba berinovasi dengan memikirkan alternatif tentang bagaimana cara membuat air mancur tanpa pompa listrik.

Beginilah konsepnya, dalam ilmu didrolika kita akan mengenal perilaku air yang dapat berjalan melawan gravitasi apabila diberikan sesuatu yang mampu mendorong atau menarik air untuk mengalir ke atas yang akhir akhir ini banyak digunakan pompa listrik sebagai penarik air tersebut, nah disini mari kita buat air mancur yang bisa bekerja tanpa pompa listrik. Gambaran berikut semoga bisa menjadi alternatif konsep sebuah air mancur tanpa pompa listrik yang begitu murah dan mudah dibuat bahkan bisa menggunakan barang bekas.



Di alam ini kita dapat menemukan cara kerja air mancur tersebut dalam sistem hidrologi air hujan, dimana air menguap menuju ke atas lalu menggumpal menjadi awan dilangit. Kemudian turun kembali ke permukaan bumi dalam bentuk air hujan dan begitu seterusnya. Sistem itu berjalan otomatis dan terus menerus sebagai ciptaan Tuhan yang begitu menakjubkan.

Material yang bisa dipakai untuk membuat air mancur abadi ini adalah : Tabung (bisa menggunakan drum plastik bekas, galon air), selang air , penyangga tabung  (bisa menggunakan rangka penyangga/beton). Ini hanyalah konsep dengan material yang sederhana yang tentu dapat dikemas sedemikian rupa sehingga menarik perhatian jika diproduksi secara masal di pabrik.

Demikianlah gambaran dari cara membuat air mancur tanpa pompa listrik yang saya dapatkan dari sebuah situs di www.ilmusipil.com

Tinggalkan komentar yaa jika kurang jelas. .
:-D

Kamis, 24 Mei 2012

PONDASI CERUCUK MENINGKATKAN DAYA DUKUNG TANAH


Masyarakat di daerah pantai, rawa dan daerah pasang surut sering menggunakan cerucuk bambu/dolken sebagai pondasi atau perkuatan tanah untuk bangunan rumah/gedung, bangunan jalan, bangunan drainase/irigasi, bangunan break water dan bangunan lainnya. Pada akhir-akhir ini cerucuk bambu dengan matras bambu  mulai banyak digunakan sebagai soil improvement untuk dasar reklamasi pantai atau badan jalan di daerah rawa atau tambak.

Sampai saat ini para Engineer atau para teknisi geoteknik dalam perencanaan cerucuk belum ada acuan yang jelas, sehingga dalam penerapannya didasarkan pangalaman masing-masing Perencana, sehinga hasil perencanaan akan berdampak kurang aman atau terlalu aman sehingga kurang efektif. Agar para Perencana dan Teknisi  merasa yakin dalam merencanakan konstruksi cerucuk dan dapat diterima secara teknis, maka perlu metode atau pedoman perhitungan cerucuk yang diakui oleh para ahli geoteknik. Untuk mendapatkan metode perhitungan tersebut perlu adanya penelitian yang mendalam tentang analisis interaksi tanah lunak dengan cerucuk dan dibuktikan dengan model di laboratorium atau skala penuh.

Sampai sekarang ini belum ada penjelasan ilmiah, bagaimana sistim cerucuk tersebut dapat meningkatkan kapasitas daya dukung tanah dan dapat mengurangi penurunan tanah, akan tetapi dalam praktek dilapangan telah menunjukkan  peningkatan daya dukung tanah lunak/lembek bilamana menggunakan cerucuk bambu/dolken dengan jarak tertentu. Pengembangan cerucuk nantinya harus lebih ekonomis, dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, dapat dilaksanakan dengan mudah dan dalam perencanaan dapat dengan mudah dipahami oleh para perencana.

Pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum telah menerbitkan pedoman teknis “Tata cara Pelaksanaan Pondasi Cerucut Kayu di Atas Tanah Lembek dan Tanah Gambut” No.029/T/BM1999 Lampiran No. 6 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga No. 76/KPTS/Db/1999 Tanggal 20 Desember 1999. Dari pedoman teknis tersebut tidak menjelaskan tentang Perencanaan.

Ide- ide Yang Mendasari

Menyadur dari suntingan pidato Prof. DR. Ir. R. Roeseno pada Asian Regional Conferention On Tall Building and Urban Habitat di Kuala Lumpur, 1998, menceritakan pengalamnya pada waktu membangun gedung Laboratorium Unair Surabaya tingkat 4 (empat) dengan cerucuk bambu berdiameter 12 cm dan panjang 4-5 meter. Sistem pemasangan cerucuk bambu betul- betul terlepas dari struktur pondasi, adapun yang diharapkan adalah peningktan daya dukung tanah lunak yang sangat kecil menjadi lebih besar, yaitu : dari (q all. ) = 0,25 kg/cm2 menjadi dua kalinya. Dari hasil pengalaman bapak Prof. Roeseno tersebut ada 3 (tiga) hal penting yang perlu dicatat yaitu :
  • Dengan pemasangan cerucuk bambu kedalam tanah lunak maka cerucuk bambu tersebut akan memotong bidang longsor (sliding plane) sehingga kuat geser tanah secara keseluruhan akan meningkat.
  • Dalam pemasangan cerucuk bambu berdiamter 12 cm, jarak antar cerucuk bambu 40 cm dan panjang 4-5 m, daya dukung tanah yang semula 0,25 kg/cm² dapat meningkat sampai 0,50 kg/cm².
  • Dari penulis tersebut memberikan informasi bahwa penjelasan secara ilmiah bagaimana sistim cerucuk dapat meningkatkan kapasitas daya dukung tanah  lunak perlu dikaji lebih lanjut, akan tetapi dalam praktek dengan jarak cerucuk tertentu dapat meningkatkan daya dukung 2 (dua) kali lipat dari aslinya.
Studi daya dukung tiang cerucuk pada model skala kecil yang telah dilakukan oleh Abdul Hadi, Tesis S2, 1990 ITB Bandung difokuskan pada

Rabu, 23 Mei 2012

CARA MENDIMENSI BALOK BETON RUMAH TINGGAL 2 LANTAI

Balok adalah suatu gelagar yang berfungsi untuk menahan beban serta menyalurkannya pada Kolom. Balok mempunyai dimensi yang sangat beragam. Pada umumnya jika membuat balok adalah dengan acuan kira kira (tanpa perhitungan struktur). Seperti contoh untuk gelagar balok dengan bentang 300 cm, akan mengambil penampang balok dengan dimensi: 300/12=25 cm (untuk tinggi), dan 2/3 X 25=15 (untuk lebar). 

Akan tetapi dengan perhitungan simpel seperti itu hanya akan didapatkan ukuran dimensi penampang yang ideal saja, tanpa mendapatkan berapa tulangan yang dibutuhkan untuk membuat balok seperti itu. Untuk itu di bawah ini akan dijelaskan cara mendesain/ merencanakan ukuran ideal balok serta tulangan yang dibutuhkan untuk membuat balok lantai tanpa menggunakan software. Perhitungan ini saya dapatkan dari pelajaran di sekolah dengan menggunakan metode pendekatan. Sehingga tidak terlalu rumit untuk dimengerti.


Monggo di ambil saja. GRATISS, ,
semoga bisa membantu anda.

jangan lupa tinggalkan komentar yaaa. . . . di follow juga boleh, ,wkwkwk
PERHITUNGAN BALOK ANGGAPUTRA

Sabtu, 12 Mei 2012

JENIS DAN MACAM JEMBATAN SUSPENSI


Halllo,,ketemu lagi,,aku punya pertanyaan ni buat kalian. . . .
Suatu struktur yang dibangun guna menghubungkan suatu tempat ke tempat lainnya, melewati sungai, lembah maupun daratan disebut disebut apa haiiooo???


Yupss,,jawabannya pasti sudah tau kann. JEMBATAN. Jembatan didesain dengan mempertimbangkan aspek keadaan medan dan fungsi dari jembatan itu sendiri. Hingga sekarang ada beberapa jenis jembatan yang sudah dibangun. Diantaranya : Jembatan Balok (Beam Bridges), Jembatan Rangka (Truss Bridges), Jembatan Lengkung/Busur (Arch Bridge),Jembatan Gantung ( Suspension Bridges), dan lain sebagainya.

Postingan kali ini akan membahas Jembatan Gantung. Deck/ lantai jembatan di tahan oleh kabel vertikal yang dihubungkan pada kabel suspensi di atasnya. Kabel suspensi adalah bagian terpenting dari jembatan bersuspensi, karena fungsinya adalah menahan beban lantai jembatan yang nantinya diteruskan ke tumpuan yang ada di ujung jembatan. Kabel suspensi ini juga didukung oleh suatu menara yang tugasnya membawa berat daripada Dek jembatan.

Jenis jembatan ini pada awalnya digunakan dalam medan pegunungan. Daerah yang pertama kali membangun jembatan jenis ini adalah di sekitar Tibet dan Bhutan.
jembatan Suspensi ini juga dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:



1. Jembatan Suspensi Sederhana (Simple Suspension Bridge)

jenis ini adalah tipe pertama dari Jembatan Suspensi yang telah dibangun. Jangkar di kedua sisinya mendukung dek/ lantai jembatan dan tidak memiliki menara/ dermaga untuk dukungan tambahan di tengahnya. Jembatan ini biasanya memiliki busur ke atas dan ke bawah, yang terbentuk karena dek/ lantai jembatan. Jembatan ini termasuk jembatan fleksibel yang didukung oleh kabel suspensi. Jenis jembatan ini tidak digunakan untuk menahan beban yang sangat berat karena lantai jembatan memiliki kapasitas beban yang terbatas, biasanya hanya pejalan kaki yang hendak menyeberang sungai, lembah maupun jurang.


2. Underspanned Suspension Bridge

Jenis Jembatan Gantung ini juga dikenal sebagai jembatan gantung dek atas. Struktur jembatan ini berbeda dengan pendahulunya, jembatan gantung sederhana. Dek / lantai jembatan ini berada di atas kabel utamanya. Jembatan jenis ini sangat jarang dibangun karena tidak memiliki kestabilan dikarenakan kabel utamanya yang berada di bawah dek jembatan. Tumpuan kabel utama dari jembatan ini sama seperti jembatan suspensi sederhana (Simple Suspension Bridge) yaitu pada ujung ujung jembatan, ditanam ke dalam tanah.
Berhubung jenis jembatan dengan konstruksi seperti ini jarang dibuat. Jadi gambar yang didapat hanya gambaran secara umum saja. Tidak bisa mendapatkan gambar/foto yang sebenarnya.
:-p



3. Stressed Ribbon Bridge

Struktur dari jembatan ini mirip dengan Jembatan Gantung Sederhana. Kabel sebagai unsur struktur penahan ditanam di Dek. Dek/ lantai jembatan tersebut membentuk huruf “U” pada bentang antar tumpuannya. Ini terbentuk karena Kabel/pita dikenai kompresi, dengan begitu jembatan ini menjadi kaku dan tidak bergoyang atau memantul. Jembatan ini dibuat dengan memperkuat beton dengan diberi kabel tegangan baja. Ini adalah salah satu jenis jembatan suspensi terkuat dan juga bisa digunakan untuk lalu lintas kendaraan.


4. Suspended Deck Suspension Bridge

Jembatan ini juga disebut jembatan gantung yang paling umum digunakan dari beberapa jenisnya. Menggunakan kabel suspensi yang ditanam di tanah. Suspender jembatan ini menyuport dek/ lantai jembatan yang ada di bawah kabel suspensi utama. Dek jembatan ini dibuat kaku dan bisa dilalui oleh kendaraan berat dan lalu lintas rel. Jembatan ini juga menggunakan menara/ tiang untuk membantu kabel suspensi menyalurkan beban ke pondasi jembatan.


5. Self Anchored Suspension Bridge

Jembatan ini hampir sama dengan jembatan berjenis Suspended Deck Suspension Bridge. Bedanya hanya pada penanaman ujung kabel suspensi utama. Ujung dari kabel suspensi utama dari jembatan gantung ini melekat pada masing masing ujung dek dan tidak ditanam ke tanah melainkan menggunakan jangkar buatan untuk menanamnya. Untuk itu jembatan jenis ini sangat cocok dibangun pada daerah yang tidak mempunyai struktur tanah yang stabil dan sulit membuat penahan jembatan. Seperti contoh di Negara Jepang.


Jembatan Suspensi sangat banyak memiliki kelebihan. Dia jauh lebih fleksibel, karena dia mampu menahan gempa dan kekuatan alam lainnya. Garis garis yang dibuat oleh kabel utama maupun kabel vertikalnya membuat jembatan ini terkesan ramping dan memiliki estetika yang menarik. 

Andai saja jembatan ini diterapkan di negara kita Indonesia tercinta ini untuk menghubungkan antar pulau  , berapa banyak negara harus membuatnya. Coba di hitung ya kawan,,jika sudah ketemu jawabannya, tinggalkan komentar di bawah. Jika tidak kuat lambaikan tangan ke kamera. :-P
Cukup sekian postingan kali ini moga bisa menambah pengetahuan anda sekalian. Saya ANGGAPUTRA pamit dan Maturnuwun.
:-D
Cabuuuuuttttttt.....

Kamis, 10 Mei 2012

PERHITUNGAN PELAT LANTAI BETON BERTULANG RUMAH TINGGAL

PELAT LANTAI ???apa itu???pelat lantai ialah suatu struktur yang didesain agar tercipta bentuk setipis mungkin untuk menopang beban yang ada di atasnya kemudian disalurkan ke balok. Mempunyai komponen penyusun yaitu beton dan tulangan (besi). Untuk saat ini tentu saja struktur ini sudah tidak asing lagi di dunia SIPIL bahkan orang awam pun tau bagaimana bentuk pelat lantai ini.
:-D



Jika kita lihat secara cermat konstruksi pelat lantai pasti anda akan menemui keanehan, dan bertanya pada diri sendiri. Beberapa pertanyaan yang sering muncul adalah :
-mengapa kok pelat lantai rumah ini tebalnya beda dengan pelat lantai rumah yang itu???
-mengapa kok tulangan pelat lantai rumah ini lebih rapat atau lebih jarang dari pada rumah itu???
jika anda bertanya pada tukang yang hanya bermodal pengalaman jawabanya sangat bisa ditebak,,
"lha yang dulu dulu biasanya saya buatnya seperti ini"
Akan tetapi jawaban akan berbeda jika bertanya pada seorang ahli konstruksi terutama struktur.
Dari jawaban simpel sampe jawaban yang malah membuat kita pusing sendiri.
Biasanya akan dijawab " ohh,,itu bisa berbeda karena sudah dihitung dan direncanakan"

Masing masing rumah berbeda karena unsur unsur pendukung perencanaan berbeda beda. Dari beban yang ditahan/ditumpu, fungsi dari pelat lantai itu sendiri, bahan yang digunakan, dimensi yang diinginkan, dan masih banyak lagi. Untuk itu saya mau share Perhitungan Pelat Lantai Beton Bertulang Rumah Tinggal yang menjadi TUGAS AKHIR SEKOLAH ku. Walaupun ini tugas anak SMK akan teteapi untuk konsep perhitungan dan langkah langkahnya tidak jauh berbeda dangan anak anak S1. Untuk itu artikel bisa langsung di bawa pulang. :-P

maaf sebelumnya, bahasanya rada acak acakan,,wkwk

moga bermanfaat,
Perhitungan Pelat Lantai Rumah Tinggal Anggaputra
Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Search