Air
merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari
senyawa kimia ini dalam kehidupan sehari hari. Manfaat air bagi kehidupan kita
antara lain untuk kebutuhan rumah tangga yaitu sebagai air minum dan MCK,
kebutuhan industri, air irigasi untuk pertanian sampai pembangkit listrik
tenaga air. Air di Bumi terdapat kira kira sejumlah 1,3-1,4 milyar km3
dengan 97,5 % berbentuk es serta 0,73% berada di daratan sebagai air sungai,
danau air tanah dan sebagainya. Kenyataannya, hanya air di daratan seperti air
sungai, danau, air tanah yang telah dimanfaatkan secara besar besaran untuk
kepentingan manusia. Di Indonesia, dari potensi air yang ada (100 %) yang
menjadi aliran mantap dan yang termanfaatkan
baru sebesar 28 % sedangkan sisanya 72 % terbuang percuma langsung ke
laut.
Air
merupakan sumber daya alam yang terbaharui melalui DAUR ULANG HIDROLOGI. Namun
keberadaan air sangat bervariasi tergantung lokasi dan musim. Ketersediaan air di daerah tropis (dekat
dengan katulistiwa) sangat besar dibandingkan dengan daerah lain misalnya gurun
atau padang pasir. Ketersediaan air pada saat musim basah (Oktober sd April)
lebih besar dibandingkan pada musim kering (April sd Oktober) dimana ketersediaan
air sudah mulai berkurang akan tetapi tidak habis. Karena air bisa membaharui
sumber dayanya secara mandiri.
Seperti
halnya kupu kupu yang bisa menjadi cantik dengan sebuah silus metamoforsis,
berubanya katak dewasa dari yang sebelumnya hanya seekor kecebong, AIR pun juga
memiliki SIKLUSnya sendiri. SIKLUS AIR atau yang lebih biasa dikenal SIKLUS
HIDROLOGI. Jumlah air di Bumi adalah tetap. Perubahan yang dialami air di bumi
hanya terjadi pada sifat, bentuk, dan persebarannya. Air akan selalu mengalami
perputaran dan perubahan bentuk selama siklus hidrologi berlangsung. Air
mengalami gerakan dan perubahan wujud secara berkelanjutan. Perubahan ini
meliputi wujud cair, gas, dan padat. Air di alam dapat berupa air tanah, air
permukaan, dan awan.
Air-air
tersebut mengalami perubahan wujud melalui siklus hidrologi. Adanya terik
matahari pada siang hari menyebabkan air di permukaan Bumi mengalami evaporasi
(penguapan) maupun transpirasi menjadi uap air. Uap air akan naik hingga
mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk awan. Akibat pendinginan
terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar hingga akhirnya jatuh
menjadi hujan (presipitasi).
Selanjutnya,
air hujan ini akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau
mengalir menjadi air permukaan (run off). Baik aliran air bawah tanah maupun
air permukaan keduanya menuju ke tubuh air di permukaan Bumi (laut, danau, dan
waduk). Inilah gambaran mengenai siklus hidrologi.
Jadi siklus
hidrologi adalah lingkaran peredaran air di bumi yang mempunyai jumlah
tetap dan senantiasa bergerak. Siklus Hidrologi adalah istilah
yang digunakan untuk menjelaskan sirkulasi atau peredaran air secara umum. Siklus
hidrologi terjadi karena proses-proses yang mengikuti gejala-gejala meteorologi
dan klimatologi sebagai berikut:
- Evaporasi, yaitu proses penguapan
dari benda-benda mati yang merupakan proses perubahan dari wujud air
menjadi gas.
- Transpirasi, yaitu proses
penguapan yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan melalui permukaan daun.
- Evapotranspirasi, yaitu proses
penggabungan antara evaporasi dan transpirasi.
- Kondensasi, yaitu perubahan dari
uap air rnenjadi titik-titik air (pengembunan) akibat terjadinya penurunan
salju.
- Infiltrasi, yaitu proses pembesaran atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.
- The Hidrologic Cycle
- Secara umum macam-macam
siklus hidrologi berdasarkan jalur yang dilewati air dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu sebagai berikut:
- Siklus pedek, yaitu penguapan
terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan dan akhirnya terjadilah
hujan di kawasan laut.
- Siklus sedang, yaitu proses
penguapan dari laut maupun dari darat kemudian terbentuk awan. Awan
terbawa angin ke wilayah daratan yang menyebabkan hujan di daratan,
kemudian air mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan.
- Siklus panjang, yaitu penguapan
terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan. Awan terbawa angin ke
daratan yang menyebabkan hujan di daratan, kemudian air mengalir ke laut
melalui sungai permukaan dan aliran bawah tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar