Selasa, 19 Maret 2013

SIKLUS HIDROLOGI



Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini dalam kehidupan sehari hari. Manfaat air bagi kehidupan kita antara lain untuk kebutuhan rumah tangga yaitu sebagai air minum dan MCK, kebutuhan industri, air irigasi untuk pertanian sampai pembangkit listrik tenaga air. Air di Bumi terdapat kira kira sejumlah 1,3-1,4 milyar km3 dengan 97,5 % berbentuk es serta 0,73% berada di daratan sebagai air sungai, danau air tanah dan sebagainya. Kenyataannya, hanya air di daratan seperti air sungai, danau, air tanah yang telah dimanfaatkan secara besar besaran untuk kepentingan manusia. Di Indonesia, dari potensi air yang ada (100 %) yang menjadi aliran mantap dan yang termanfaatkan  baru sebesar 28 % sedangkan sisanya 72 % terbuang percuma langsung ke laut.
Air merupakan sumber daya alam yang terbaharui melalui DAUR ULANG HIDROLOGI. Namun keberadaan air sangat bervariasi tergantung lokasi dan musim.  Ketersediaan air di daerah tropis (dekat dengan katulistiwa) sangat besar dibandingkan dengan daerah lain misalnya gurun atau padang pasir. Ketersediaan air pada saat musim basah (Oktober sd April) lebih besar dibandingkan pada musim kering (April sd Oktober) dimana ketersediaan air sudah mulai berkurang akan tetapi tidak habis. Karena air bisa membaharui sumber dayanya secara mandiri.
Seperti halnya kupu kupu yang bisa menjadi cantik dengan sebuah silus metamoforsis, berubanya katak dewasa dari yang sebelumnya hanya seekor kecebong, AIR pun juga memiliki SIKLUSnya sendiri. SIKLUS AIR atau yang lebih biasa dikenal SIKLUS HIDROLOGI. Jumlah air di Bumi adalah tetap. Perubahan yang dialami air di bumi hanya terjadi pada sifat, bentuk, dan persebarannya. Air akan selalu mengalami perputaran dan perubahan bentuk selama siklus hidrologi berlangsung. Air mengalami gerakan dan perubahan wujud secara berkelanjutan. Perubahan ini meliputi wujud cair, gas, dan padat. Air di alam dapat berupa air tanah, air permukaan, dan awan.
Air-air tersebut mengalami perubahan wujud melalui siklus hidrologi. Adanya terik matahari pada siang hari menyebabkan air di permukaan Bumi mengalami evaporasi (penguapan) maupun transpirasi menjadi uap air. Uap air akan naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk awan. Akibat pendinginan terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar hingga akhirnya jatuh menjadi hujan (presipitasi).
Selanjutnya, air hujan ini akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau mengalir menjadi air permukaan (run off). Baik aliran air bawah tanah maupun air permukaan keduanya menuju ke tubuh air di permukaan Bumi (laut, danau, dan waduk). Inilah gambaran mengenai siklus hidrologi.
Jadi siklus hidrologi adalah lingkaran peredaran air di bumi yang mempunyai jumlah tetap dan senantiasa bergerak. Siklus Hidrologi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sirkulasi atau peredaran air secara umum. Siklus hidrologi terjadi karena proses-proses yang mengikuti gejala-gejala meteorologi dan klimatologi sebagai berikut:
  • Evaporasi, yaitu proses penguapan dari benda-benda mati yang merupakan proses perubahan dari wujud air menjadi gas.
  • Transpirasi, yaitu proses penguapan yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan melalui permukaan daun.
  • Evapotranspirasi, yaitu proses penggabungan antara evaporasi dan transpirasi.
  • Kondensasi, yaitu perubahan dari uap air rnenjadi titik-titik air (pengembunan) akibat terjadinya penurunan salju.
  • Infiltrasi, yaitu proses pembesaran atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.

    The Hidrologic Cycle


    Secara umum macam-macam siklus hidrologi berdasarkan jalur yang dilewati air dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
    • Siklus pedek, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan dan akhirnya terjadilah hujan di kawasan laut.
    • Siklus sedang, yaitu proses penguapan dari laut maupun dari darat kemudian terbentuk awan. Awan terbawa angin ke wilayah daratan yang menyebabkan hujan di daratan, kemudian air mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan.
    • Siklus panjang, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan. Awan terbawa angin ke daratan yang menyebabkan hujan di daratan, kemudian air mengalir ke laut melalui sungai permukaan dan aliran bawah tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Search